KRAKATAU.ID, BANDARLAMPUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung mengeluarkan peringatan terkait dampak konfluensi (confluent) yang diperkirakan akan melanda hampir seluruh wilayah Lampung dalam 3-4 hari ke depan.
Rachmat Hidayat, Forecaster on duty BMKG Lampung, menjelaskan bahwa gangguan ini disebabkan oleh dorongan massa udara basah dari daerah sekitar Jawa dan Laut Jawa, yang akan meningkatkan pasokan uap air di kawasan Lampung.
“Gangguan ini mulai aktif sejak tanggal 23 September dan berpotensi bertahan hingga 4 hari ke depan,” ujar Rachmat saat dihubungi Krakatau.id, Selasa, 24 September 2024. “Potensi hujan lebat disertai angin kencang akan menyebar ke seluruh provinsi Lampung, serta beberapa daerah di Sumatera bagian selatan dan Jawa.”
Warga di beberapa daerah sudah merasakan dampak dari cuaca ekstrem ini. Di Perumahan Srimulyo, Kabupaten Pesawaran, sebuah video yang beredar di grup WhatsApp Info BMKG Provinsi Lampung menunjukkan angin kencang yang membuat salah satu rumah di perumahan terangkat.
Sementara itu, Bambang, seorang warga di perumahan Assifa Natar, Lampung Selatan melaporkan, “Hujan hampir 30 menit, ditambah angin kencang yang berlangsung sekitar 15 menit.”
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan lebat disertai angin kencang. Rachmat juga mengingatkan bahwa daerah rawan longsor harus lebih berhati-hati, terutama jika hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berlangsung lebih dari satu jam.
“Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu ini, BMKG berharap masyarakat tetap waspada dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari,” pungkasnya.***






