KRAKATAU.ID, BANDAR LAMPUNG — Aksi pencurian kembali terjadi di kawasan Perumahan Nila Kandi, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung. Siang tadi, Sabtu (24/5/2025) sekitar pukul 11.00 WIB, sebuah rumah di Jalan Ikan Nila 6 No. 19 disatroni maling. Aksi pelaku terekam jelas oleh kamera CCTV milik korban.
Ketua RT 038 Bumi Waras, Muhamad Ali, saat dikonfirmasi oleh Krakatau.id, membenarkan kejadian tersebut dan menyebut bahwa kawasan perumahan itu memang rawan kejahatan.
“Di sini jalurnya banyak, perumahannya juga padat. Ada Nila Surya Permai, Nila Kandi, dan Nila Rahayu 1. Nah untuk di Perumahan Nila Kandi petugas keamanannya hanya empat orang, dua orang per shift,” kata Muhamad Ali saat dijumpai Krakatau.id di lokasi kejadian, Sabtu (24/5/2025).
Ia juga menambahkan bahwa kasus pencurian bukan kali pertama terjadi di wilayah tersebut. Sebelumnya, warga sempat kehilangan AC dan pompa air. Bahkan, bulan lalu, sempat terjadi pencurian 3 ribu kerupuk kemplang.
“Kita sudah lapor ke aparat keamanan, dan saya juga sudah sebarkan wajah pelaku dari rekaman CCTV ke berbagai grup WhatsApp. Kalau ada yang melihat anak itu, saya minta langsung diamankan. Sudah saya share juga ke grup bola dan grup Ketua RT se-Bandar Lampung,” ujarnya.
Menurutnya, sistem keamanan saat ini tidak sebanding dengan luas dan akses yang terbuka dari wilayah perumahan. Kejahatan semakin marak dan warga merasa tidak aman.
“Saya sudah jadi Ketua RT selama sembilan tahun. Sekarang iuran keamanan warga dipercayakan ke saya. Dulu uangnya sering habis-habis aja, gak ada kas, sekarang saya kelola langsung. Tapi insentif keamanan juga kecil. Mereka hanya dapat sekitar Rp22 ribu per hari, atau Rp800 ribu per bulan,” ungkapnya.

Dari iuran warga yang bervariasi antara Rp50 ribu hingga Rp450 ribu per rumah, total dana keamanan mencapai sekitar Rp3,7 juta per bulan. Dana tersebut dibagi untuk empat petugas dan disisihkan sebagian untuk kas lingkungan, termasuk kebutuhan seperti lampu jalan.
Sementara itu, CLA, pemilik rumah yang dibobol siang tadi, mengaku ini adalah kali kedua rumahnya kemalingan. Sebelumnya, pada November 2023, laptop dan tiga mutiara hitam, dan barang lain miliknya senilai total Rp54 juta raib digondol maling.
“Kalau nggak aman juga, untuk apa kita bayar iuran keamanan tiap bulan? Waktu dulu hilang juga nggak ada yang minta maaf dari pihak keamanan,” keluh Ancila.
Ia berharap sistem keamanan bisa ditingkatkan agar warga merasa aman dan tidak terus-menerus menjadi korban kejahatan.
Di sisi lain, Kurdi Rasid, salah satu petugas keamanan yang telah bertugas selama 21 tahun, mengaku selalu siaga dan rutin melakukan patroli malam.
“Saya standby terus. Saya juga aktif ngajarin anak-anak ngaji. Tapi memang jumlah personel kita terbatas,” ujar Kurdi.
Muhamad Ali menegaskan bahwa warga dan pengurus RT akan terus berupaya meningkatkan keamanan, termasuk meminta aparat berwenang untuk lebih responsif terhadap laporan warga.
“Mudah-mudahan pelakunya cepat tertangkap, bahkan kalau bisa dihajar massa biar jera, biar yang lain takut,” pungkasnya.***