KRAKATAU.ID, LAMPUNG BARAT — Dalam perjalanan mendaki Gunung Seminung pada tanggal 1-2 November 2024, Romo Fritz Dwi Saptoadi, salah satu imam diosesan di Keuskupan Tanjungkarang ini berhasil menciptakan sebuah lagu yang menginspirasi berjudul “Seminung”. Lagu ini menceritakan perjalanan batin dan keindahan alam yang ia rasakan selama mendaki gunung yang terletak di Lampung Barat itu.
Ketua Rumpun Pewartaan Keuskupan Tanjungkarang yang akrab disapa Romo Fritz mengungkapkan bahwa proses kreatif dalam menciptakan lagu tersebut sangat terkait dengan pengalaman batin yang dia alami selama pendakian.
“Menceritakan suasana batin yang campur aduk antara kebahagiaan, kelelahan, dan kegembiraan memang tidak mudah. Namun, di puncaknya, saya merasakan betapa indahnya alam ini, betapa besar berkah Tuhan yang tercermin dalam keindahan Gunung Seminung,” ujar Romo Fritz, seperti yang dikutip Krakatau.id pada Kamis (21/11/2024) dari Program Potret Radio Suara Wajar.
Romo Fritz mengisahkan bagaimana perasaan campur aduk itu akhirnya mengarah pada sebuah karya musik.
“Saat kami mendirikan tenda di puncak, suasana senyap malam itu penuh dengan kelelahan, namun juga ada kedamaian. Itu adalah momen yang menginspirasi saya untuk menulis lagu ini, yang kemudian saya namakan Seminung,” jelasnya.
Lagu Seminung menggambarkan perjalanan mendaki gunung dengan segala tantangan dan kesulitan yang harus dilalui, namun pada akhirnya menemukan kebahagiaan dan kepuasan di puncak.
“Lagu ini juga menceritakan betapa pentingnya kebersamaan dalam menjalani perjuangan, karena tanpa saling membantu dan mendukung, kita tidak akan sampai pada tujuan bersama,” kata Romo Fritz.
Lagu ini memiliki makna yang sangat mendalam, tidak hanya bagi Romo Fritz, tetapi juga bagi masyarakat Lampung dan penggemar musik pada umumnya.
Romo Fritz menjelaskan bahwa tujuan utama lagu ini adalah untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga dan merawat keindahan alam, terutama gunung-gunung yang ada di Lampung.
“Keindahan alam seperti Gunung Seminung adalah anugerah dari Tuhan yang harus kita syukuri dan pelihara. Kita harus menjaga alam ini agar tetap lestari, karena alam memberikan banyak hal, seperti oksigen yang sangat kita butuhkan untuk hidup,” kata Romo Fritz.
Selain itu, melalui lagu Seminung, Romo Fritz ingin menyampaikan pesan moral tentang pentingnya kebersamaan dalam mencapai tujuan.
“Lagu ini juga mengingatkan kita bahwa perjalanan menuju kebahagiaan, baik dalam hidup, karier, maupun spiritual, tidaklah mudah. Tapi dengan kebersamaan, kita dapat melewati tantangan itu dan meraih kebahagiaan bersama,” tambahnya.

Menurutnya, perjalanan mendaki Gunung Seminung itu bisa diibaratkan sebagai perjalanan hidup yang penuh dengan rintangan dan kesulitan. Namun, dengan saling membantu dan tidak menyerah, akhirnya kita bisa sampai pada puncak kebahagiaan sejati.
“Ini adalah simbol dari perjalanan manusia yang harus ditempuh dengan semangat, perjuangan, dan kerjasama,” ujarnya.
Melalui lagu ini, Romo Fritz juga berharap agar semakin banyak orang yang menghargai keindahan alam dan ikut serta dalam menjaga kelestariannya.
Ia menceritakan bagaimana ia dan para pendaki lainnya turut menjaga kebersihan selama pendakian, dengan membawa turun sampah yang mereka bawa.
“Kita semua harus bertanggung jawab untuk menjaga alam ini, karena kebersihan dan kelestariannya sangat penting bagi kehidupan manusia dan generasi mendatang,” ujarnya.
Lagu Seminung menjadi wujud syukur atas keindahan alam yang ada di Lampung Barat, serta sebagai pengingat bagi kita semua untuk tidak melupakan peran kita dalam memelihara bumi yang telah memberi banyak manfaat bagi kita.
“Semoga lagu ini bisa menjadi inspirasi untuk lebih banyak orang menikmati dan merawat alam dengan hati yang penuh rasa syukur,” tutup Romo Fritz.
Dengan melibatkan unsur budaya Lampung, Romo Fritz berharap lagu ini bisa menjadi bagian dari karya seni yang mewakili semangat dan kecintaan terhadap alam Lampung.
“Ini adalah cara kami sebagai orang Lampung untuk menghargai bumi kita, dengan melalui musik, kami ingin mengungkapkan rasa syukur atas segala yang diberikan oleh Tuhan lewat alam yang luar biasa indah ini,” pungkasnya.***






