Pertamina Libatkan Warga Desa Jaga Keanekaragaman Hayati di Sekitar Way Kambas

KRAKATAU.ID, LAMPUNG TIMUR -– Komitmen pelestarian lingkungan bukan hanya soal konservasi, tapi juga soal keterlibatan masyarakat. Hal inilah yang dilakukan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Integrated Terminal (IT) Panjang dengan menggandeng masyarakat Desa Labuhan Ratu IX, Kabupaten Lampung Timur, dalam program konservasi burung di wilayah penyangga Taman Nasional Way Kambas.

Bekerja sama dengan Yayasan Elang Indonesia dan Koperasi Plang Ijo, Pertamina mengusung pendekatan berbasis komunitas dalam menjaga habitat 302 spesies burung yang hidup di kawasan tersebut. Program ini tak hanya fokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga membuka ruang partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian satwa dan hutan.

Kegiatan meliputi adopsi sarang burung, pembangunan visitor centre untuk edukasi, dan agenda rutin pengamatan burung (bird watching) yang diikuti warga, pelajar, hingga peneliti. Sosialisasi pelestarian juga terus digalakkan, khususnya untuk mencegah perburuan liar yang kerap merusak keseimbangan alam dan mengancam spesies burung endemik.

Kepala Urusan Umum Desa Labuhan Ratu IX, Dwi Aprianto, menyambut positif keterlibatan warga dalam program ini.

“Kami bangga bisa ambil bagian langsung dalam upaya menjaga alam. Selain menambah pengetahuan, kegiatan ini juga memperkuat hubungan masyarakat dengan lingkungan sekitarnya,” ucapnya dalam siaran pers yang diterima Krakatau.id, Jumat (25/4/2025).

Sr. Spv. HSSE & Fleet Safety IT Panjang, Catur Yogi Prasetyo, menegaskan bahwa konservasi hanya akan berhasil jika dilakukan bersama warga.

“Kami ingin memutus mata rantai perburuan dengan cara membangun kesadaran dan rasa memiliki terhadap lingkungan di desa-desa sekitar taman nasional,” jelasnya.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menambahkan bahwa pemberdayaan masyarakat menjadi pilar penting dalam pelestarian.

“Bukan hanya tentang satwa, tapi bagaimana warga bisa menjadi agen perubahan dalam menjaga bumi. Inisiatif ini juga selaras dengan SDGs, terutama pada isu ekosistem daratan dan perubahan iklim,” tuturnya.***