KRAKATAU.ID, LAMPUNG BARAT — Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lampung Barat menyalurkan bantuan darurat kepada warga terdampak banjir di Pemangku Gunung Sari, Pekon Banding Agung, Kecamatan Suoh, Senin (15/9/2025). Bantuan yang berasal dari PMI Provinsi Lampung tersebut diserahkan langsung oleh Ketua PMI Lampung Barat, Edi Novial, S.Kom, didampingi jajaran PMI Kecamatan Suoh, relawan SIBAT, serta aparat setempat.
PMI menyalurkan berbagai kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan warga, meliputi: 20 family kit, 30 hygiene kit, 15 terpal, 25 perlengkapan dapur (kitchen ware) dan 30 kelambu.
Bantuan ini diprioritaskan bagi keluarga yang rumahnya mengalami kerusakan berat dan sangat membutuhkan perlengkapan pokok pascabanjir.
Rombongan PMI disambut oleh Sekretaris Camat Suoh, Alexander Pranggabaya, dan Peratin Pekon Banding Agung. Proses penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis sebelum dilanjutkan distribusi oleh relawan PMI, aparat pekon, dan Bhabinkamtibmas, dibantu relawan SIBAT dari Pekon Tuguratu.
“Bantuan ini adalah bentuk kepedulian PMI terhadap masyarakat yang sedang mengalami musibah. Harapannya, ini bisa meringankan beban para korban, terutama dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari,” ujar Edi Novial.
Edi menjelaskan bahwa bantuan yang disalurkan merupakan hasil dari koordinasi cepat antara PMI Lampung Barat dan PMI Provinsi Lampung setelah menerima laporan dampak banjir dari lapangan. Data sementara menyebutkan sedikitnya 95 kepala keluarga terdampak, dengan beberapa rumah mengalami kerusakan parah bahkan roboh.
Sekretaris Camat Suoh, Alexander Pranggabaya, menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan respons cepat PMI.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan dari PMI. Bahkan tim dari PMI Kecamatan Suoh sudah terlebih dahulu berada di lokasi sejak awal,” ujarnya.
Sementara itu, Peratin Pekon Banding Agung juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kerja sama lintas pekon. Ia menyebut keterlibatan relawan SIBAT sangat membantu dalam kelancaran proses distribusi.
Warga terdampak tampak antusias menerima paket bantuan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Sejumlah ibu rumah tangga menyebut bantuan kelambu dan hygiene kit sangat berguna untuk menjaga kesehatan keluarga di tengah situasi darurat.
Selain menyerahkan bantuan, Ketua PMI Lampung Barat juga berdialog langsung dengan warga terdampak, mendengarkan berbagai keluhan, termasuk soal kesulitan air bersih dan keterbatasan dapur umum. Aspirasi ini akan menjadi bahan evaluasi bagi PMI dalam merumuskan langkah bantuan lanjutan.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama. Sinergi antara PMI, pemerintah daerah, aparat pekon, dan masyarakat menjadi kunci agar pemulihan pascabencana dapat berjalan cepat dan merata.
“Kami terus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membantu saudara-saudara kita yang terdampak, karena pemulihan pascabencana membutuhkan waktu, tenaga, dan kepedulian dari semua pihak,” tutup Edi Novial.***






