Pohon Tumbang Picu Longsor Ringan di Air Terjun Gunung Betung, Wisata Tetap Dibuka

KRAKATAU.ID, PESAWARAN — Di balik pesona Air Terjun Gunung Betung yang terletak di kaki Gunung Betung, Kabupaten Pesawaran, tersimpan kisah alam yang diam-diam bergerak dan membawa perubahan. Sebuah Pohon Gondang atau yang memiliki nama latin Ficus variegate yang tumbuh di atas batu, dengan akar kuat yang menjalar jauh ke dalam tanah dan bebatuan, akhirnya tumbang. Kejadian ini bukan hanya menjatuhkan batang pohon, tetapi juga menyeret longsoran tanah dan batu ke sebagian area air terjun bawah.

Kejadian ini telah berlangsung sekitar dua minggu terakhir. Agus Rianto, Koordinator Pos Penjagaan Gunung Betung, menyampaikan kepada Krakatau.id pada Senin (5/5/2025) bahwa tumbangnya pohon tersebut merupakan kombinasi dari posisi tumbuh yang tidak ideal serta kekuatan akar yang justru membawa dampak tak terduga.

“Yang menyebabkan itu kayunya itu kan, dia tumbuhnya di atas batu. Akarnya enggak begitu kuat, jadi bukan longsor ya, tapi kayu itu ambuk ke area air terjun di bawahnya,” terang Agus.

Namun, dari pengamatan lapangan Agus, akar pohon tersebut yang menjalar dan mencengkeram bebatuan justru menarik tanah dan batuan di sekitarnya, memicu pergerakan tanah di area bawah air terjun.

Pohon gondang itu sendiri, menurut Agus, tumbuh tepat di atas air terjun, melengkung ke bawah seperti hendak menyapa aliran air di bawahnya.

“Pohon yang tumbang itu enggak besar amat, cuma akar-akar durinya banyak banget, jadi kami membersihkan sampai tangan kami luka-luka,” ungkapnya.

Proses pembersihan area terdampak berlangsung cukup berat. Pada Senin lalu, Agus dan satu rekannya bekerja dari pagi hingga pukul 3 sore, namun hasilnya baru mencapai sekitar 50 persen. Durinya yang banyak dan medan yang terjal menjadi tantangan utama.

“Kalau enggak banyak durinya ya cepat selesai,” imbuhnya sambil tertawa kecil.

Air Terjun Gunung Betung, atau yang akrab disebut warga Arter Bawah, berlokasi di Dusun Gunung Rejo, Desa Wiyono, Kecamatan Gedong Tataan. Daya tariknya tak hanya pada keindahan visual, tetapi juga akses yang mudah dari pusat Kota Bandarlampung. Hanya butuh sekitar 55 menit menggunakan mobil atau 30 menit dengan sepeda motor untuk mencapai lokasi ini. Tiket masuknya pun sangat terjangkau: Rp5.000 per orang, dengan tarif parkir Rp5.000 untuk sepeda motor dan Rp10.000 untuk mobil.

Meski sementara waktu terganggu oleh kejadian pohon tumbang, keindahan Arter Gunung Betung tetap memikat. Gemericik air terjun, udara sejuk, dan nuansa hutan yang alami tetap menjadi magnet bagi wisatawan lokal dan luar kota.

“Ya kami harap minggu ini bisa selesai dibersihkan. Supaya pengunjung bisa kembali menikmati air terjun dengan nyaman dan aman,” tutup Agus.***