KRAKATAU.ID, BANDAR LAMPUNG – Premanisme tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi stabilitas ekonomi dan iklim investasi di Lampung. Polda Lampung menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik-praktik premanisme melalui patroli rutin, penindakan tegas, serta pelibatan aktif masyarakat.
Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, menyatakan bahwa premanisme dalam bentuk pemerasan, pungutan liar (pungli), maupun intimidasi bukan lagi sekadar gangguan keamanan biasa, melainkan bisa menimbulkan efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
“Ketika masyarakat merasa tidak aman, aktivitas bisnis bisa terhambat. Investor akan berpikir dua kali sebelum menanamkan modalnya di wilayah yang dianggap tidak kondusif,” ujar Kapolda, Selasa (29/4/2025).
Polda Lampung tidak hanya mengandalkan kekuatan aparat, tapi juga membangun sistem keamanan berbasis komunitas. Melalui pembinaan intensif terhadap Bhabinkamtibmas di seluruh jajaran, kepolisian berupaya memperkuat hubungan antara polisi dan masyarakat. Langkah ini diyakini mampu menumbuhkan kesadaran kolektif untuk menolak praktik premanisme.
“Masyarakat jangan takut untuk melapor jika melihat atau mengalami aksi premanisme. Kepolisian siap memberikan perlindungan dan menindaklanjutinya sesuai hukum yang berlaku,” tegas Helmy.
Guna memperluas jangkauan edukasi, Polda Lampung juga gencar melakukan sosialisasi tentang hak-hak warga serta dampak ekonomi dan sosial dari tindakan premanisme. Sarana kontak (Sarkon) juga disediakan di titik-titik strategis untuk mempermudah masyarakat dalam memberikan laporan cepat.
Dalam beberapa bulan terakhir, Tim Opsnal Jatanras Polda Lampung bersama Polres jajaran berhasil mengamankan puluhan oknum pelaku pungli yang beroperasi di sejumlah titik di sepanjang Jalinsum. Penindakan ini menjadi bukti nyata keseriusan aparat dalam menjaga kondusivitas daerah.
Kapolda menekankan bahwa kolaborasi antara aparat dan masyarakat adalah kunci utama menjaga iklim usaha dan investasi di Lampung agar tetap sehat dan berkembang.
“Keamanan adalah fondasi pembangunan. Bila kita ingin Lampung maju, maka menolak premanisme adalah langkah awal yang harus kita lakukan bersama,” pungkasnya.***






