KRAKATAU.ID, PESAWARAN — Penemuan makam atau petilasan yang diduga milik tokoh legendaris Joko Lelono di Puncak Gunung Betung, Pesawaran, Lampung, telah mengejutkan para peneliti dan masyarakat. Petilasan ini menambah daftar panjang situs bersejarah yang tersebar di puncak-puncak gunung di berbagai wilayah Nusantara. Namun, yang menarik, ada dugaan bahwa lokasi tersebut bukan hanya menjadi tempat bersejarah, tetapi juga terkait erat dengan potensi sumber daya alam yang berharga.
Suges, seorang peneliti dari Komunitas Cinta Budaya, memberikan penjelasan mendalam tentang penemuan ini. Dalam wawancara eksklusif dengan Krakatau.id melalu sambungan terlfon, Suges mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan beberapa petilasan Joko Lelono di Tanah Jawa, dan Gunung Betung adalah salah satu tempat yang layak diteliti lebih lanjut.
“Kami menemukan petilasan Joko Lelono di berbagai tempat di Tanah Jawa, salah satunya yang terkenal adalah di daerah Jawa Tengah, yang dikenal dalam legenda Serat Klopak. Dalam cerita ini, Klopak adalah tempat yang sangat keramat, tempat yang memiliki nilai spiritual tinggi,” jelas Suges, (4/2/2025).
Serat Klopak dan Serat Ronggo Warsito, menurut Suges, menyebutkan nama Joko Lelono, seorang pengembara yang memiliki catatan penting tentang kekayaan alam di Nusantara. Bahkan, dalam naskah Serat Ronggo Warsito, disebutkan bahwa Joko Lelono berasal dari wilayah timur yang kini dikenal sebagai wilayah Israel.
“Joko Lelono keliling Nusantara, mencatat kekayaan alam mulai dari Jawa, Sumatera, hingga daerah lainnya. Dia juga mencatat lokasi-lokasi strategis yang memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa,” tambah Suges.
Salah satu catatan penting dari Joko Lelono yang ditemukan di naskah kuno ini adalah adanya deskripsi tentang sumber daya alam di sekitar lokasi-lokasi tertentu, yang kelak digunakan oleh VOC untuk melakukan eksplorasi dan konsensi.
“VOC, yang melakukan invasi ke Nusantara, menggunakan catatan-catatan Joko Lelono untuk menemukan lokasi-lokasi tambang dan sumber daya alam lainnya,” ujar Suges.
Penemuan petilasan Joko Lelono di Gunung Betung menjadi sangat menarik, mengingat ada kemungkinan besar bahwa kawasan tersebut menyimpan potensi tambang yang sangat bernilai, seperti minyak, emas, atau sumber daya alam lainnya. Suges menjelaskan bahwa sebelum era kerajaan Mataram Islam, Joko Lelono telah melakukan kegiatan pencatatan terkait sumber daya alam di berbagai wilayah, yang sekarang menjadi blueprint untuk eksplorasi kekayaan alam oleh negara-negara asing.
“Di Gunung Betung, kami menduga bahwa lokasi petilasan ini bisa jadi terkait dengan potensi tambang, baik minyak, emas, atau sumber daya alam lainnya. VOC, pada masa penjajahan, membangun infrastruktur seperti bendungan dan lainnya untuk melestarikan sumber daya alam ini, yang nantinya akan dieksplorasi lebih lanjut,” ungkap Suges.
Dugaan ini semakin memperkuat fakta bahwa penemuan petilasan Joko Lelono di Gunung Betung bisa jadi memiliki kaitan dengan masa lalu penjajahan yang berfokus pada eksploitasi kekayaan alam Nusantara. Sebagaimana diketahui, sumber daya alam Indonesia, terutama minyak, telah menjadi salah satu faktor utama yang mendorong peperangan dan invasi besar di seluruh dunia.
Dengan penemuan ini, harapan untuk mengungkap lebih banyak informasi mengenai sejarah kekayaan alam Indonesia dan peran tokoh-tokoh seperti Joko Lelono semakin terbuka.
“Ini adalah bagian dari upaya kami untuk membuka tabir sejarah yang lebih dalam dan mengungkap peran penting Joko Lelono dalam mencatat sumber daya alam di tanah air,” tutup Suges.
Penemuan ini tentu saja menarik perhatian lebih jauh dalam kajian sejarah, arkeologi, dan potensi eksplorasi sumber daya alam di Indonesia. Sebagai langkah awal, peneliti berharap agar petilasan-petilasan seperti ini dapat dilestarikan agar dapat menjadi bagian penting dari pemahaman sejarah bangsa.***






