KRAKATAU.ID, PESAWARAN –– Wisata Alam Punggung Naga, yang terletak di Dusun Sidoharjo, Desa Pesawaran Indah, Kecamatan Way Ratai, Pesawaran, kini menjadi salah satu destinasi menarik yang layak dikunjungi oleh para pencinta alam dan wisatawan yang penasaran dengan keindahan alam yang belum banyak diketahui orang. Salah satu daya tarik utama di tempat ini adalah fenomena alam unik yang dikenal dengan sebutan Batu Menangis.
Keajaiban Alam yang Menyentuh Hati
Fenomena ini berupa dua titik mata air yang keluar dari dalam batu besar yang tampak seperti menangis, terutama pada titik sebelah kanan yang mengalir lebih deras.
Menurut Nurohman, pengelola sekaligus pemilik Wisata Alam Punggung Naga, air yang keluar dari batu ini sangat bersih dan aman untuk dikonsumsi langsung. Bahkan, ada rasa manis alami pada air tersebut, yang menurut warga sekitar, merupakan keajaiban alam yang patut dijaga dan dihormati.
“Air yang keluar dari batu ini sangat bersih, bahkan aman untuk langsung diminum. Rasanya ada manis-manisnya, alami banget. Itu karena airnya keluar dari dalam batu dan sangat murni,” ujar Nurohman pengelola sekaligus pemilik Wisata Alam Punggung Naga saat mengantarkan Krakatau.id di spot Batu Menagis pada Sabtu sore (28/12/2024).
Sejarah dan Makna Lokal Batu Menangis
Fenomena Batu Menangis ditemukan pertama kali oleh Nurohman dan diresmikan pada 12 Desember 2019, berbarengan dengan peluncuran wisata alam Puncak Punggung Naga. Saat itu, mereka sepakat untuk memberi nama “Batu Menangis” sebagai simbol keunikan dan keindahan tempat tersebut. Nama ini merujuk pada air yang mengalir dari batu yang seolah-olah menangis, namun dengan keindahan dan kedamaian yang luar biasa.
Tidak hanya itu, bagi masyarakat setempat, air yang keluar dari batu ini dipercaya memiliki khasiat tertentu. Konon, siapa pun yang meminum air dari Batu Menangis dapat memperoleh berkah, mulai dari kesehatan hingga jodoh, dengan izin Allah. Oleh karena itu, pengunjung yang datang diimbau untuk menjaga sikap, ucapan, dan bahkan tata cara saat mengambil air dari batu ini.

Etika dan Tata Krama Pengunjung
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Batu Menangis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah tata krama dalam mengambil air. Pengunjung disarankan untuk membawa wadah seperti botol mineral atau gelas untuk meminum air, dan diutamakan untuk duduk saat meminum, bukan berdiri. Hal ini, menurut Nurohman, bertujuan untuk menjaga kesopanan serta kelestarian tempat yang dianggap sakral ini.
“Jaga ucapan, jangan ganjil ketika berfoto di sini, lebih baik yang genap. Itu sebagai langkah untuk menjaga keberkahan dan kesopanan kita bersama,” tambah Nurohman dengan penuh hormat.
Akses Menuju Batu Menangis
Batu Menangis dapat dijangkau dengan melakukan tracking sekitar 15 menit dari kawasan Wisata Alam Punggung Naga. Meskipun jaraknya tidak terlalu jauh, namun jalur yang dilalui akan membawa pengunjung menikmati keindahan alam sekitar yang masih alami, dengan udara yang sejuk dan pemandangan yang menenangkan.
Wisata Alam Punggung Naga: Tempat yang Memikat Hati
Wisata Alam Punggung Naga sendiri telah menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan yang datang ke Pesawaran. Pemandangan alam yang asri, udara segar, serta keindahan batu dan mata air di sekitar lokasi menjadikan tempat ini sangat cocok untuk wisatawan yang ingin berlibur sambil menikmati kedamaian alam.
Bagi siapa saja yang tertarik mengunjungi Batu Menangis dan menikmati keindahan alam yang luar biasa, silakan datang ke Wisata Puncak Punggung Naga di Dusun Sidoharjo, Desa Pesawaran Indah, Kecamatan Way Ratai, Pesawaran. Selain Batu Menangis, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan spektakuler dan pengalaman alam yang tak terlupakan di sana.
Pesan Penjaga Alam
“Batu Menangis ini adalah anugerah yang harus kita jaga bersama. Keindahannya luar biasa, tapi kita juga harus menjaga tempat ini dengan penuh hormat. Semoga tempat ini bisa tetap lestari dan membawa berkah bagi kita semua,” tutup Nurohman dengan penuh harapan.***






