Destana Kresnomulyo Barat Bangun Kerja Sama dengan Satuan Pendidikan untuk Mitigasi Bencana

KRAKATAU.ID, PRINGSEWU – Di Indonesia, hampir 90 persen bencana yang terjadi adalah bencana hidrometeorologi, sementara 10 persennya merupakan bencana geologi. Bencana hidrometeorologi meliputi banjir, kekeringan, puting beliung, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan, serta gelombang pasang atau abrasi. Pada tahun 2022 hingga 2023, Pekon Persiapan Kresnomulyo Barat di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, tercatat mengalami dua kali kejadian hujan deras disertai angin kencang yang menyebabkan 25 rumah rusak akibat tertimpa pohon dan atap rumah beterbangan.

“Jika kita tidak menyiapkan masyarakat yang tangguh bencana, maka korban jiwa, kerugian, dan kerusakan akibat bencana akan terus meningkat. Selain itu, rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana juga membutuhkan sumber daya yang besar, termasuk anggaran,” ungkap Agus Purnomo, Analis Kebencanaan Ahli Muda pada BPBD Kabupaten Pringsewu, sekaligus Pj Kakon Kresnomulyo Barat.

Untuk itu, Pemerintah Pekon Persiapan Kresnomulyo Barat, melalui Tim Desa Tangguh Bencana (DESTANA) yang didukung oleh Rumah Zakat, melaksanakan Gerakan Program Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas. Program ini mendorong peran aktif masyarakat, terutama di lokasi rawan bencana, untuk merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, serta mengelola kegiatan pengurangan risiko bencana secara mandiri.

Penguatan sistem koordinasi dalam pengelolaan risiko bencana di Destana ditunjukkan dengan adanya Forum Lintas Desa. Selain itu, terciptanya kerja sama dan koordinasi antara Desa dan multipihak, termasuk Satuan Pendidikan, memperkuat sinergitas program antar pihak yang berkepentingan dalam pembangunan desa, khususnya dalam pengelolaan risiko bencana. Dengan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana yang terbangun, diharapkan risiko bencana, terutama terkait korban jiwa dan kerugian material, dapat diminimalkan.

Bertempat di UPT SMP Negeri 2 Ambarawa, kegiatan Penguatan Kolaborasi Destana dan Satuan Pendidikan dilaksanakan dengan melibatkan 25 peserta yang terdiri dari anak didik, dewan guru, komite sekolah, serta relawan Destana Pekon. Tim Destana dan personel BPBD Kabupaten Pringsewu mendampingi para peserta untuk mengenali wilayah dan potensi kerawanan di lingkungan sekolah, menggambarnya, menentukan jalur evakuasi, serta menyusun rencana tindak lanjut. Selain itu, peserta diajarkan teknik evakuasi mandiri menuju Titik Kumpul (Assembly Point) yang telah disepakati, serta dipraktikkan pemadaman kebakaran menggunakan alat konvensional dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 21 November 2024.

Pada awal kegiatan, Himawan Firdaus, Kepala Sekolah UPT SMP Negeri 2 Ambarawa, menyampaikan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami di sekolah dan pasti juga dapat diaplikasikan di rumah tangga serta lingkungan.”

Saat membuka acara, Fahrurozi, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan mewakili Nang Abidin Hasan, Kalaksa BPBD Kabupaten Pringsewu, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Pekon Persiapan Kresnomulyo Barat yang telah menginisiasi Integrasi dan Kolaborasi Destana dengan Satuan Pendidikan.

“Meskipun Satuan Aman Pendidikan Aman Bencana (SPAB) telah diatur melalui Permendikbud RI Nomor 33 Tahun 2019, hingga saat ini belum ada yang melaksanakan,” tuturnya.***