Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur Menolak Pengangkatan sebagai Kardinal

Berita, Peristiwa399 Dilihat

Paus Fransiskus menerima permintaan Uskup Paskalis Bruno Syukur dari Keuskupan Indonesia Bogor, yang meminta untuk tidak diangkat menjadi kardinal pada Konsistori mendatang pada 7 Desember 2024.

KRAKATAU.ID. VATIKAN — Uskup Fransiskan Indonesia berusia 62 tahun Paskalis Bruno Syukur, yang diangkat oleh Paus Fransiskus pada tanggal 21 November 2013, setelah menjabat sebagai Provinsial Ordo Saudara Dina di Indonesia dari tahun 2001 hingga 2009, telah meminta untuk tidak diangkat menjadi kardinal di Konsistori yang akan datang.

Direktur Kantor Pers Tahta Suci, pada Selasa malam, mengatakan Uskup Syukur menyatakan keinginannya untuk melanjutkan pertumbuhan pribadinya “dalam pelayanan kepada Gereja dan umat Tuhan,” sebuah pilihan, kata Matteo Bruni, yang berasal dari keinginan untuk semakin memperdalam kehidupan imamnya, seperti dikutip dari Vaticannews, Rabu (23/10/2024).

Hasilnya, jumlah kardinal yang menerima topi merah dari Bapa Suci adalah 20 orang, bukan 21 orang.

Biografi Uskup Syukur

Paskalis Bruno Syukur lahir pada tanggal 17 Mei 1962, di Ranggu, di Keuskupan Ruteng, di Pulau Flores, Indonesia. Setelah menyelesaikan sekolah dasar, ia bersekolah di Seminari Menengah Pius X di Kisol dan kemudian melanjutkan studi filsafat di Fakultas Filsafat Driyakara di Jakarta, dan kemudian studi teologi di Fakultas Teologi di Yogyakarta.

Ia mengikrarkan profesinya dengan Ordo Saudara Dina pada tanggal 22 Januari 1989, dan ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 2 Februari 1991.

Pdt. Syukur telah memegang beberapa peran pastoral dan kepemimpinan sepanjang pelayanannya. Tahun 1991 hingga 1993 menjabat sebagai pastor di Paroki Moanemani, Keuskupan Jayapura (Papua Barat). Dari tahun 1993 hingga 1996, dia mengejar Lisensiat Spiritualitas di Antonianum di Roma.

Setelah menyelesaikan studinya, ia menjadi Master Pemula di Depok dari tahun 1996 hingga 2001, dan antara tahun 1998 hingga 2001, ia juga menjadi Wali komunitas Fransiskan di Depok dan anggota Dewan Provinsi.

Dari tahun 2001 hingga 2009, beliau menjabat sebagai Minister Ordo Provinsi di Indonesia, dan pada tahun 2009, beliau diangkat menjadi Definitor Jenderal untuk Asia dan Oseania di Roma.

Pada tanggal 21 November 2013, Paus Fransiskus mengangkatnya menjadi Uskup Keuskupan Bogor.***