KRAKATAU.ID, BANDARLAMPUNG – Mirasa, kedai bubur kacang hijau yang berlokasi tidak jauh dari Terminal Panjang Bandarlampung ini telah memiliki pelanggan setia sendiri. Sejak tahun 1988 lalu, Mirasa sudah berdiri. Lokasi Bubur Mirasa berada di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Panjang Selatan, Kota Bandarlampung.
“Sudah buka dari 1988, pertama buka di sini ya, semenjak ya barengan sama Terminal Panjang, yang dulu masih lagi rame-ramenya,” jelas Suherman salah satu owner Kedai Bubur Mirasa saat ditemui Krakatau.id, Jumat (25/5/2025).
Nama Mirasa sendiri dijelaskan Suherman diambil dari bahasa Sunda yang artinya nikmat atau lezat. “Mirasa kalau dalam arti bahasa Sunda ibaratnya mah nikmat, enak,” jelasnya.
Kedai Bubur Mirasa jelas Suherman merupakan usaha keluarga yang dikelola bersama. “Kami ada tiga orang kakak beradik, jadi setiap 1,5 bulan kami aplusan, gantian berjaga. Kami ada 2 cabang sini sama depan pelabuhan (Panjang),” jelasnya.
Suherman memberi bocoran terkait cita rasa lezat bubur racikan Kedai Mirasa. “Yang membuat cita rasa beda dengan bubur lainnya di luar sana yakni bahan baku yang digunakan itu kualitas nomor satu, ya istilahnya mah kacangnya kacang dari Australia, gula putih asli, ibaratnya mah. Sama daun pandan asli istilahnya mah, ya serba aslilah,” tandasnya.
Hanya ada beberapa menu di Kedai Mirasa dan dibanderol dengan harga yang terjangkau oleh kantong.
“Cuman sedikit cuman ya alhamdulilah lah istilahnya, lancar. Ada bubur kacang hijau, telur setengah mateng, indomie, terus kopi. Bubur kacang hijau harganya Rp7 ribu per porsi, kalau setengah Rp5 ribu. Telur Rp5 ribu satu butir, cuman rata-rata orang makan 3 biji. Kemudian Indomie Rp12 ribu, kopi Rp4 ribu, kopi susu Rp6 ribu,” jelasnya.
Kedai Bubur Mirasa yang juga menyediakan Bubur Ketan Hitam ini lanjut Suherman buka setiap hari. “Buka dari pukul 05.30 sampai pukul 20.00 wib,” katanya.
Suherman yang berasal dari Kuningan, Jawa Barat ini merasa bersyukur karena berkat usaha Kedai Bubur Kacang Hijau Mirasa ini, dia dan dua saudaranya bisa berangkat haji. “Kami merasa sangat bersyukur karena dari usaha kami sejak tahun 1988 ini, bisa berangkat haji,” tutup Suherman.***
