KRAKATAU.ID, BANDARLAMPUNG — Rutan Kelas I Bandarlampung mendorong kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui budi daya lele dengan menyediakan kolam bioflok.
Kepala Rutan Kelas I Bandarlampung, Iwan Setiawan melalui Kasubsi Bimbingan Kegiatan Leon Nugroho menyebut budi daya lele salah satu program pembinaan kemandirian yang diberikan kepada warga binaan di rutan itu.
“Kami dari Bimbingan Kegiatan Rutan Kelas I Bandar Lampung, begitu banyak kegiatan untuk warga binaan yang kami lakukan di sini, salah satunya kolam-kolam ini. Kolam-kolam ini tehnik pembudidayaan ikan dengan cara bioflok. Di sini perawatannya sulit-sulit mudah. Jadi kita harus menjaga kebersihannya, ph airnya,” jelas Kasubsi Bimbingan Kegiatan Rutan Kelas I Bandar Lampung, Leon Nugroho Sabtu (06/5/2023).
Menurut Leon Nugroho ke depannya selain ikan lele, akan dibudidayakan juga jenis ikan lain seperti nila, patin dan emas.
“Nah untuk sekarang ini kita budi daya ikan lele, diversifikasinya kita lakukan yaitu ikan nila, untuk ke depannya mungkin bisa ikan patin, emas,” jelas Leon.
Leon menyebut pembinaan kemandirian penting untuk bekal wirausaha warga binaan.
“Semua ini kegiatan dilaksanakan oleh warga binaan kami. Ya alhamdulilah dengan adanya kegiatan ini, semoga mereka dapat memperoleh keahlian, skill dalam hal budidaya ikan, yang nantinya ketika mereka bebas bergabung lagi dengan masyarakat, mereka sudah punya kemampuan itu, dan bisa mengembangkan di luar, agar kehidupan lebih baik,” tandasnya.

Dijelaskan Leon, sebanyak 15 orang WBP dilibatkan dalam budi daya lele ini.
“Kita ada tim untuk di bioflok ini 15 orang, tetapi yang bener-bener rutin ada di area kolam ini 5 orang yang kita khususkan untuk merawat bioflok ini,” tandasnya.
Selain pemberian pakan lele, para WBP lanjut Leon diajarkan untuk mengatur kadar pH air, penggantian air serta kebersihan area kolam. Semuanya melalui pendampingan dan pengawasan yang ketat oleh petugas.
“Karena ikan ini PH airnya harus diatur, maka setidaknya per dua minggu, kita lakukan pengecekan ph air, apalagi cuaca sekarang kan tidak menentu, jadi ph air harus benar-benar kita perhatikan, setidaknya dua minggu lah, kebersihannya, phnya, pakannya, kalau pakan memang rutin, kita lakukan di pagi hari dan sore hari,” kata dia.
Terkait pemasaran menurut Kasubsi Bimbingan Kegiatan Rutan Kelas I Bandar Lampung ini, sementara masih di lingkungan intern. Ke depan akan dipasarkan di luar karena sudah banyak pesanan dari rekanan.
“Untuk pemasaran memang alhamdulilah sebelumnya kami sudah panen belum kita pemasaran untuk keluar, karena antusias dari teman-teman petugas yang dekat-dekat sini aja langsung abis itu, tapi ke depannya memang sudah banyak rekanan yang sudah meminta kepada kita untuk pemasaran ke mereka,” jelas Leon.
Leon berharap usaha ini dapat dilanjutkan mereka setelah bebas dan mampu menjadi salah satu sumber penghasilan sehinga menjadi insan yang mandiri, produktif, berguna bagi keluarga dan masyarakat.
“Kami berharap sih kegiatan yang ada di dalam ini, salah satunya bioflok ini dapat mereka ambil manfaatnya, ilmu-lmunya agar kiranya ketika mereka bebas itu sudah tidak usah salah jalan lagi, lebih baik langsung berwira usaha, karena dinas kelautan dan perikanan banyak membantu untuk warga binaan kita ketika nantinya bebas, mau mencoba untuk berwirausaha dalam budidaya ikan,” pungkasnya.***